Senin, 24 Januari 2011

Makam Sultan Agung di Imogiri

West Door Graveyard of Mataram Kings In Imogiri
Pajimatan Imogiri merupakan makam raja-raja Mataram (Surakarta dan Yogyakarta) yang terletak 17 kilometer ke arah selatan dari Kota Yogyakarta melalui Jalan Pramuka - Imogiri. Di kawasan itu bagi warga masyarakat disediakan lapangan parkir yang terletak di sebelah barat gerbang masuk sebelum naik tangga. Sedangkan bagi kerabat istana dan tamu VIP disediakan parkir di bagian atas mendekati makam sehingga tidak perlu meniti tangga. Mitos setempat menyatakan bahwa barang siapa bisa menghitung jumlah tangga secara benar (jumlahnya ada 345 anak tangga) maka cita-citanya akan terkabul. Tata cara memasuki makam di tempat itu sama dengan di Astana Kotagede, dimana setiap pengunjung diharuskan memakai pakaian tradisonil Mataram, pria harus mengenakan pakaian peranakan berupa beskap berwarna hitam atau biru tua bergaris-garis, tanpa memakai keris, atau hanya memakai kain/jarit tanpa baju. Sedangkan bagi wanita harus mengenakan kemben.
Pakaian Wanita yg berzia
Perlu diketahui   bahwa selama berziarah pengunjung tidak diperkenankan memakai perhiasan. Bagi para peziarah yang tidak mempersiapkan pakaian dimaksud dari rumah bisa menyewa pada abdi dalem sebelum memasuki komplek makam. Bagi kerabat istana khususnya putra-putri raja ada peraturan tersendiri, pria memakai beskap tanpa keris, puteri dewasa mengenakan kebaya dengan ukel tekuk, sedangkan puteri yang masih kecil memakai sabuk wolo ukel konde. Menurut buku Riwayat Pasarean Imogiri Mataram, Makam Imogiri memang sejak awal telah disiapkan oleh Sultan Agung dengan susah payah. Diceritakan Sultan Agung yang sakti itu setiap Jumat sholat di Mekkah, dan akhirnya ia merasa tertarik untuk dimakamkan di Mekkah. Namun karena berbagai alasan keinginan tersebut ditolak dengan halus oleh Pejabat Agama di Mekkah, sebagai gantinya ia memperoleh segenggam pasir dari Mekkah. Sultan Agung disarankan untuk melempar pasir tersebut ke tanah Jawa, dimana pasir itu jatuh maka di tempat itulah yang akan menjadi makam Sultan Agung. Pasir tersebut jatuh di Giriloyo, tetapi di sana Pamannya, Gusti Pangeran Juminah (Sultan Cirebon) telah menunggu dan meminta untuk dimakamkan di tempat itu. Sultan Agung marah dan meminta Sultan Cirebon untuk segera meninggal, maka wafatlah ia. Selanjutnya pasir tersebut dilemparkan kembali oleh Sultan Agung dan jatuh di Pegunungan Merak yang kini menjadi makam Imogiri. 
Titian Tangga makam sebanyak  +-345 buah
Raja-raja Mataram yang dimakamkan di tempat itu antara lain : Sultan Agung Hanyakrakusuma, Sri Ratu Batang, Amangkurat Amral, Amangkurat Mas, Paku Buwana I, Amangkurat Jawi, Paku Buwana II s/d Paku Buwana XI. Sedangkan dari Kasultanan Yogyakarta antara lain : Hamengku Buwana I s/d Hamengku Buwana IX, kecuali HB II yang dimakamkan di Astana Kotagede. (Lihat: Skema Makam Raja-raja Mataram di Imogiri).

Seandainya

Setiap individu boleh bercita-cita setinggi langit.
Dalam hidup ini kita boleh punya cita-cita dan rencana. Soal hasil sudah ada yang menentukan. Seperti cita-citaku yang satu ini soal istri, aku dulu kepengin istriku adalah seorang gadis desa yang cantik, anak seorang petani sawah.
He he he, cita-cita yang aneh, tapi itulah aku dulu. Di saat teman-temanku ingin nanti istrinya adalah lulusan sarjana dan juga bekerja, tapi aku nggak. Alasannya cuma satu. Di bawah ini akan aku kasih tau.
Aku membayangkan, aku bisa nantinya nyangkul di sawah. Menanam padi dan palawija. Pagi-pagi berangkat, memanggul pacul, menyengkelang sabit/golok, pakai tudung. Ketika berangkat kerja istriku yang menyiapkan sarapan. Kemudian dengan senyumnya dia melepas kepergianku ke sawah.
Nanti pada saatnya makan siang, aku membayangkan akan datang seorang putri cantk, pakai pakaian jawa (Tapih-Jarit)
Kemudian aku istirahat di gubuk tengah sawah yang teduh, ditemani seorang istri cantik yang setia. Menemaniku makan siang setelah capek nyangkul, atau dia menyuapiku makan sambil senyum. Kemudian aku istirahat di pangkuannya sambil bercerita ini dan itu. Ditemani gemercik air di sawah yang jernih.
Sambil bercengkrama layaknya pasangan yang memadu kasih. Kami berduaan di gubuk sawah. Indah sekali rasanya. Tak lupa istriku yang cantik ikut membantuku di sawah setelah makan siang dan istirahat

Oh indahnya hari itu. Sungguh hari-hari akan terlewati dengan penuh kebahagiaan. Hidup di desa yang damai sentosa, jauh dari kebisingan lalu-lintas yang tidak menyehatkan. Yap itulah alasanku waktu itu...

Selasa, 18 Januari 2011

Proses Batik


Bagaimana Proses Batik itu dibikin" Di sini akan anda temukan bagaimana cara batik itu dibikin Silahkan anda simak dengan cermat sehingga akan anda temukan jawbnya di sini. Jika apa yang menjadi pertanyaan sekitar proses batik tulis setelah anda menyimak tulisan-tulisan ini, anda bisa menanyakan langsung kepada manajemen Batik sekar Kedhaton via e_mail: batik_sk@yahoo.co.id, atau via HP 0811328628227
Teknik pembuatan batik pada awalnya adalah batik tulis dan alat yang digunakan pertama kali adalah canting tulis dari bambu yang kemudian berkembang/diketemukannya canting tulis dari tembaga. Tahapan proses pembuatan batik sebagai berikut:

Joglo di antara Gazebo-Gazebo Batik sebagai tempat pertemuan Paguyuban batik Giriloyo dan untuk mendisplay Produck (Batik) saat ada kunjungan

Siswa-siswi SMU Dari Bogor Sedang Belajar Batik

Siswa-siswi SMU Dari Bogor Sedang Belajar Batik
Suasana yang representatif untuk kegiatan santai.....


Apa Yang Anda Cari? Di sini akan anda temukan Dijamin anda akan betah

Gazebo Batik Giriloyo; Central kegiatan batik dusun Giriloyo, Wukirsari, Imogiri,Bantul, Yogyakarta.

Sisi Timur bagian Belakang Gazebo batik Giriloyo.

Minggu, 16 Januari 2011

PROSES PEMBUATAN WARNA ALAMI

Menurut Standard Industri Indonesia [SII]. Batik adalah bahan tekstil hasil perwanaan menurut ornamen khas motif batik Indonesia, secara pencelupan rintang [resist dyeing technique] dan dengan menggunakan lilin batik sebagai bahan perintang [resist agent]. 

Sabtu, 15 Januari 2011

Kampung Batik Tulis Giriloyo


Selamat datang di Giriloyo. Anda akan memasuki wilayah sentra kerajinan Batik Tulis Giriloyo.Nikmatilah areal nuansa perbukitan khas Giriloyo, ditambah asiknya berwisata batik, melihat kain dilukis titik demi titik.
Selamat menikmati wisata kerajinan. Sekadar pelepas lelah usai berjalan, pastikan anda tak kelewatan mengunjungi makam raja-raja di Pajimatan Imogiri sebagai tujuan akhir wisata anda.
 
Jl, Menju Kampug Batik Tulis Giriloyo





Gazebo Batik Giriloyo. Sisi Barat Bagian Belakang

Gazebo Batik Giriloyo: View Makam Pajimatan

Siswa SD Belajar Batik Singkat

Siswa SD Belajar Batik Singkat
Siswa SMU dari Bogor Belajar Batik Singkat