Kamis, 12 September 2013

Upaya Pelestarian Batik Tulis

Batik Indonesia sangat dikagumi oleh masyarakat Indonesia, juga masyarakat luar negari. Mereka mengatahui bagaimana rumitnya membuat batik, bagaimana banyaknya motif batik yang indah dan mempunyai ciri khas Indonesia. Indahnya dan hidupnya motif batik akan lebih terlihat setelah dipadukan dengan bagusnya membatik dengan kombinaasi pewarnaan, dan kualitas kain batik putih. Banyak orang luar negeri yang belajar membatik di Jawa karena mengagumi seni batik dan benar-benar mempelajarinya.

    Pada jaman globalisasi dampak budaya yang masuk Indonesia akan mendesak budaya asli. Dunia teknologi informasi dengan jaringan internetnya akan membuat semua informasi lebih canggih dan lebih cepat. Pengaruhnya adalah ilmu pengetahuan akan mengambil tempat untuk disebarkan secara luas, terutama di kota-kota besar. Perkembangan teknologi informasi dan kehidupan manusia yang semakin global, jika tidak dapat diaambil yang positif, sulit dapat dipadukan dengan perkembangan kebudayaan desa di Indonesia. Biarlah teknologi informasi itu berkembang di kota besar. Teknologi dan informasi yang positif, oleh para pecinta batik dapat dimanfaatkan untuk perkembangan budaya khusus batik di desa-desa dalam hal pemasaran misalnya.

Di Indonesia masih banyak desa-desa yang ketinggalan dalam hal teknologi informasi, karena kurangnya jaringan komunikasi. Cara hidupnya masih sederhana. Umumnya mereka mempunyai peradaban dan kebudayaan sendiri-sendiri. Ada diantara desa-desa tersebut yang kebudayaan hidupnya mencari nafkah dengan membatik. Saat sekarang pekerjaan membatik sangat kurang diminati meskipun banyak tenaga kerja yang menganggur. Karena rendahnya pengetahuan dan keteraampilan sumber daya manusia. Maka pekerjaan lainpun tidak dapat dihayati.mereka perlu bimbingan dan penyuluhan untuk berkembang.

Karena adannya krisis keuangan Negara dan mahalnya bahan- bahan  untuk produksi batik maka perdagangan produk batik di kota makin kurang dan langka. Produksi batik tulis makin menyusut dan hanya terdapat pada tempat tertentu dan terbatas. Produksi batik hanya mengarah pada seni kriya lukis. Memang batik tulis sebetulnya adalah juga perwujudan ungkapan seni kriya lukis, yang mana untuk ini perlu dilestarikan karena penyelesaian prosesnya dapat menyangkut banyak tenaga kerja.

Batik adalah seni kriya tradisional, yang mampu bertahan dan akan terusbertahan, dengan perjalanan waktu akan terus ada perbaharuanya, sehingga menyebabkan jumlah motif batik akan bertambah. Buku teknik dan ragam hias batik ini dapat dipakai sebagai  panduan, dapat memberikan dukungan untuk pertumbuhan kreatifitas seni kriya baik bidang batik maupun lainnya. Seni kriye yang bersumber dari batik seperti yang dikerjakan pengusaha batik terkenal Iwan Tirta telah mengembangkan motif batik yang diterapkan pada porcelain dan dipakai untuk hotel juga diterapkan pada perak, perhiasan, dan lain- lain. Motif batik lainnya yang terdapat pada cap batik terbuat dari tembaga, dapat dikembangkan untuk hiasan lampu dinding, hiasan dinding, hiasan pagar rumah, hiasan pada tangga rumah bertingkat, hiasan meja tamu, dan benda-benda fungsional yang lain.

Salah satu cara pelestarian, supaya anak cucu dapat mengetahui dan mempertahankan serta kreatif memanfaatkan seni kriya batik, maka seni kriya batik ini perlu diajarkan pada sekolahmaupun kursusdiluar sekolah.\

Supaya batik tidak punah maka sebaiknya siswa-siswa sekolah diperkenalkan tentang batik. Ada pepatah “tak kenal maka tak saying, tak saying maka tak cinta” sehingga perlu pengenalan seni kriya batik kepada anak-anak sedini mungkin. Apabila seni kriya batik yang meliputi peralatan, proses, bahan serta teknik pewarnaan diberikan sebagai teoribagi para siswa, selanjutnya diterapkan atau dipraktekkan, hasilnya adalah pengalaman pribadi siswa yang bermanfaat dan mengagumkan jika dapat direalisasikan.

Jika dapat direalisasikan sekolah kejuruan yang membuka jurusan kriya batik, maka akan diluluskan pelajar yang mempunyai keterampilan membatik tulis halus. Pada saatnya akan dihasilkan tenaga teknologi pembuatan batik, tenaga pembuat cap batik tembaga, dan tenaga batik lainnya sesuai minat masing-masing siswa termasuk pembatik tulis halus.

Makin awal eksistensi sekolah kejuruan jurusan seni kriya batik makin baik, sebab mendapat guru yang memiliki kahlian yang ada kaitannya dengan batik saat ini masihtidak terlalu sulit ditemukan. Mudah-mudahan, adanya sekolah kejuruan kriya batik tidak terlambat, demi pelestarian dan pengembangan batik sebagai warisan budaya bangsa yang adiluhung

Pada saat ini, sangat memprihatinkan bahwa motif batik sudah tidak dikenal lagi oleh sebagian besar generasi muda. Adanya motif sederhana seperti kawung, picis, parang rusak, sidoasih, dan lain-lain, sudah tidak dikenal generasi muda. Padahal kalau mereka tahu seni batik, akan lebih menghargainya karena kain-kain  batik motifnya sangat indah dan anggun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam Budaya: