Rabu, 11 September 2013

Mesin Pewarna Batik [Feeder]

Mesin Pewarna Feeder
Prosespewarnaan batik lazimnya dilakukan secara manual. Untuk  keperluan pewarnaan kain dengan panjang yang melebihi panjang (2.5 m) dirasa kurang efektif dan memakan terlalu banyak zat warna. Untuk mengurangi resiko ketidakrataan dalam pewarnaan serta agar efisien baik secara ekonomi maupun tenaga biasanya dilakukan dengan mesin, yang disebut sebagai feeder.
Mesin ini dioperasikan dengan dynamo dan dioperasikan oleh 2 orang atau lebih. Ujung setiap kain diikat dengan tali, dan masing-masing perajin akan berdiri di sisi mesin yang berseberangan. Perajin yang berada di sisi dalam mesin bertugas memastikan kain batik yang akan diwarnai masuk lurus ke dalam mesin, lalu melewati bak pewarna, sebelum keluar. Sedangkan perajin yang berada di sisi luar mesin menarik tali yang terikat agar kain yang telah diwarnai tidak tertahan di dalam mesin. 
Pewanaan dengan menggunakan mesin ini lazimnya memakai Zat Pewarna Remasol yang telah dicampur dengan pengunci waterglass, sehingga pewarnaan dengan sistim ini tidak perlu melakukan penguncian tersendiri.
Jika tidak mempunyai mesin serupa maka pengrajin tidak perlu berkecil hati, apa lagi gusar, masih ada cara yang lebih simpel dalam penggunaan zat warna remasol seperti dapat dilihat pada artikel proses warna dengan teknik Usap.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam Budaya: