Sebanyak 104 sisw SD Negeri I Kadipiro, Kasihan, Bantul melakukan kunjungan wisata dan belajar Batik di Paguyuban Batik Tulis Giriloyo pada hari Sabtu 25 Februari 2012. Wisatawan mulai banyak mengunjungi sentra kerajinan batik tulis untuk belajar membatik secara singkat sekaligus belanja produk batik tulis di Dusun Giriloyo," kata Ketua Paguyuban Perajin Batik Tulis Giriloyo, Imogiri, Bantul Nur Ahmadi, Minggu (21/8/2011).
Ia mengatakan, melalui paket wisata tersebut, dirinya optimistis sentra batik ini dapat "dijual" kepada wisatawan. Jadi, ada dua paket wisata yang ditawarkan. Paket satu berupa jelajah desa, sementara paket dua, jelajah desa dan belajar membatik singkat.
Selain itu, lanjutnya, dalam paket wisata tersebut ditawarkan pula melihat dari dekat rumah tradisional dan makam raja-raja Mataram Islam. Makam tersebut berada di atas puncak bukit Imogiri.
"Dalam paket satu jelajah desa, wisatawan diajak menikmati suasana pedesaan dengan menjelajahi kawasan Desa Giriloyo, sedangkan paket dua jelajah desa dan belajar membatik, yaitu wisatawan diajak menjelajahi desa sekaligus belajar membatik," paparnya. Serunya, peserta jelajah desa dapat menikmati makanan tradisional dusun tersebut, yaitu pecel kembang turi dan wedang uwuh.
"Peserta jelajah desa dalam paket wisata kampung batik Giriloyo dapat menikmati makanan dan minuman khas sambil menunggu hasil karyanya saat belajar membatik diproses dengan pewarna dan siap dibawa pulang," tuturnya. Menurut Nur, saat ini semakin banyak permintaan paket wisata dari kalangan sekolah dan kampus, juga masyarakat umum dari dalam dan luar Yogyakarta.
"Pada libur Lebaran tahun ini, sudah ada rombongan mahasiswa dari perguruan tinggi di Jakarta, yang memesan paket wisata belajar membatik di Giriloyo," ucapnya.
Giriloyo adalah dusun di wilayah Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Letaknya sekitar 17 kilometer arah selatan Kota Yogyakarta.
"Saat ini di sentra kerajinan batik tulis Giriloyo tercatat ada 600 perajin yang tergabung dalam 12 kelompok perajin," katanya.
Ia mengatakan, melalui paket wisata tersebut, dirinya optimistis sentra batik ini dapat "dijual" kepada wisatawan. Jadi, ada dua paket wisata yang ditawarkan. Paket satu berupa jelajah desa, sementara paket dua, jelajah desa dan belajar membatik singkat.
Selain itu, lanjutnya, dalam paket wisata tersebut ditawarkan pula melihat dari dekat rumah tradisional dan makam raja-raja Mataram Islam. Makam tersebut berada di atas puncak bukit Imogiri.
"Dalam paket satu jelajah desa, wisatawan diajak menikmati suasana pedesaan dengan menjelajahi kawasan Desa Giriloyo, sedangkan paket dua jelajah desa dan belajar membatik, yaitu wisatawan diajak menjelajahi desa sekaligus belajar membatik," paparnya. Serunya, peserta jelajah desa dapat menikmati makanan tradisional dusun tersebut, yaitu pecel kembang turi dan wedang uwuh.
"Peserta jelajah desa dalam paket wisata kampung batik Giriloyo dapat menikmati makanan dan minuman khas sambil menunggu hasil karyanya saat belajar membatik diproses dengan pewarna dan siap dibawa pulang," tuturnya. Menurut Nur, saat ini semakin banyak permintaan paket wisata dari kalangan sekolah dan kampus, juga masyarakat umum dari dalam dan luar Yogyakarta.
"Pada libur Lebaran tahun ini, sudah ada rombongan mahasiswa dari perguruan tinggi di Jakarta, yang memesan paket wisata belajar membatik di Giriloyo," ucapnya.
Giriloyo adalah dusun di wilayah Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Letaknya sekitar 17 kilometer arah selatan Kota Yogyakarta.
"Saat ini di sentra kerajinan batik tulis Giriloyo tercatat ada 600 perajin yang tergabung dalam 12 kelompok perajin," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam Budaya: