Setiap individu boleh bercita-cita setinggi langit. |
He he he, cita-cita yang aneh, tapi itulah aku dulu. Di saat teman-temanku ingin nanti istrinya adalah lulusan sarjana dan juga bekerja, tapi aku nggak. Alasannya cuma satu. Di bawah ini akan aku kasih tau.
Aku membayangkan, aku bisa nantinya nyangkul di sawah. Menanam padi dan palawija. Pagi-pagi berangkat, memanggul pacul, menyengkelang sabit/golok, pakai tudung. Ketika berangkat kerja istriku yang menyiapkan sarapan. Kemudian dengan senyumnya dia melepas kepergianku ke sawah.
Nanti pada saatnya makan siang, aku membayangkan akan datang seorang putri cantk, pakai pakaian jawa (Tapih-Jarit)
Kemudian aku istirahat di gubuk tengah sawah yang teduh, ditemani seorang istri cantik yang setia. Menemaniku makan siang setelah capek nyangkul, atau dia menyuapiku makan sambil senyum. Kemudian aku istirahat di pangkuannya sambil bercerita ini dan itu. Ditemani gemercik air di sawah yang jernih.
Sambil bercengkrama layaknya pasangan yang memadu kasih. Kami berduaan di gubuk sawah. Indah sekali rasanya. Tak lupa istriku yang cantik ikut membantuku di sawah setelah makan siang dan istirahat
Oh indahnya hari itu. Sungguh hari-hari akan terlewati dengan penuh kebahagiaan. Hidup di desa yang damai sentosa, jauh dari kebisingan lalu-lintas yang tidak menyehatkan. Yap itulah alasanku waktu itu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam Budaya: